| 
Kspm Uny

BULETIN EFEK EDISI PERTAMA










KSPM FISE UNY

IHSG BERSEBERANGAN DENGAN BURSA AS


Pada penutupan perdagangan sore hari ini (6 Agustus 2009) IHSG ditutup menguat ke level 2.359,977 atau naik 42,91 poin dibanding perdagangan hari sebelumnya. Perdagangan sesi pertama IHSG dibuka fluktuatif dan akhirnya melemah pada level 2.313 yang diprediksi hingga penutupan perdagangan hari ini berkorelasi positif dengan bursa-bursa AS yang sebelumnya juga melemah. Saham-saham pertambahang masih menjadi magnificent bagi investor seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk naik 7,61% menjadi Rp 2.475, dan PT INCO TBK (INCO) naik 5,76% menjadi Rp 5.050. Sedangkan saham-saham dari sektor perbankan justru mengalami penurunan. Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia ke depan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. By: Awan

KSPM FISE UNY

IHSG Mengikuti Bursa Saham AS


Bursa-bursa besar di AS, seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq ditutup melemah. Dow Jones ditutup pada level 9.280,97, turun sebesar 39,21 poin,S&P500 juga berada di jalur merah di level 1.002,72, sedangkan Nasdaq turun ke level 1993,05 atau turun sebesar 18,26 poin dibanding sesei perdagangan hari sebelumnya. Penurunan ini seperti biasa direspon oleh bursa saham Indonesia,dimana IHSG mengalami fluktuasi dan akhirnya dibuka melemah. Dikutip dari kontan.co.id Di awal sesi pertama hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak ubahnya seperti permainan yoyo, naik turun. Namun, hingga pukul 10.05 WIB, indeks meluncur turun 4.58 poin atau 0,20% menjadi 2.313 poin. Total volume saham yang diperdagangkan di awal sesi pertama ini pun hanya sebesar 1,9 miliar; sementara nilai transaksinya hanya mencapai Rp 938,5 miliar. Dari sekitar 161 saham yang ditransaksikan, hanya 54 saham emiten yang mengalami kenaikan. Adapun 55 lainnya mengalami penurunan, dan 52 lainnya tidak mengalami perubahan.

Lima emiten yang menjadi Top Gainers alias mengalami kenaikan terbesar di awal sesi pertama hari ini adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang naik Rp 150 menjadi Rp 9.000, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp 50 jadi Rp 15.200, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) naik Rp 50 jadi Rp 5.850, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp 50 jadi Rp 4.075, dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) juga naik Rp 50 jadi Rp 5.300.

Lima emiten yang menempati Top Lossers atau penurunan terbesar adalah emiten besar seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang anjlok Rp 300 menjadi Rp 10.950, PT Astra Agro Lestari Indonesia (AALI) turun Rp 250 jadi Rp 18.700, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melorot Rp 200 jadi Rp 7.100, PT United Tractors Tbk (UNTR) menukik Rp 150 jadi Rp 12.200, dan PT Metropolitan Kentjana Tbk.(MKPI) turun Rp 100 jadi Rp 2.800.

Saham-saham manufaktur sementara masih menjadi primadona bagi para investor pada sesi pertama perdagangan hari ini. By:Awan.

KSPM FISE UNY

Sampai Kapankah IHSG akan bullish??

Satu tahun yang lalu IHSG mengalami kondisi bearish yang sangat tajam seiring dengan krisis subprime mortgage di AS. BEI sebagai otoritas pasar modal Indonesia bahkan mengeluarkan kebijakan untuk mengadakan suspensi atau penghentian sementara aktivitas bursa mengikuti beberapa bursa di belahan dunia yang lebih dulu mengambil langkah untuk mengadakan suspensi. Tahun 2009 ini IHSG mengalami kondisi recovery yang cukup menggembirakan dengan menginjak level 2.000 ke atas, walaupun belum mampu menjadi tecknikal rebound seperti pada tahun 2007 yang mencapai level 2.700. Trend kenaikan ini lebih disebabkan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah membaik dengan menjadi peringkat ketiga setelah China dan India. Ledakan bom yang terjadi pada akhir bulan Juli di Mega Kuningan Jakarta tidak mampu menggoyahkan niat para investor, baik asing maupun lokal untuk menanamkan modalnya di Instrumen keuangan yang ditawarkan. Namun derasya capital inflow yang masuk ke Indonesia, terutama dari pihak asing oleh sejumlah pihak dijadikan sebagai sinyal negatif akan adanya Rush arau penarikan modal besar-besaran karena investor cenderung bermain Hit and Run atau profit taking. Hal ini dapat dibuktikan dengan terus melemahnya nilai Rupiah per dolar AS. Logikanya jika memang ada aliran moda masuk yang besar, maka nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing cenderung menguat. Kejadian ini mengindikasikan bahwa capital inflow yang masuk ke Indonesia masih dikategorikan sebagai "Hot Money". Lalu pertanyaannya sampai manakah IHSG mengalami kenaikan? Apakah pada tahun 2009 ini IHSG bisa mencapai level 2.700? By:Awan

KSPM FISE UNY